Pages

Perkembangan Anak Usia Dini


Hakekat  Perkembangan

Setiap individu mengalami proses perkembangan baik kognitif maupun psikomotor. Perkembangan ini terjadi baik merupakan proses yang alamiah maupun proses yang dipelajari artinya diperlukan belajar atau latihan. Perkembangan kognitif berkaitan dengan aspek intelektualitas dan psikomotor berkaitan dengan kerja otot atau fisik manusia.

Perkembangan fisik individu pada dasarnya bersifat biologis. Dalam kondisi jasmaniah seseorang akan mempengaruhi normalitas kepribadiannya khususnya dengan masalah body-image, self-concept, self-esteem dan rasa harga dirinya. Perkembangan fisik mencakup aspek-aspek anatomis dan fisiologis.

Perkembangan anatomis ditunjukkan dengan adanya perubahan kuantitatif pada struktur tulang-belulang, indeks tinggi dan berat badan, proporsi tinggi kepala dengan tinggi garis keajekan badan secara keseluruhan. Sedangkan perkembangan fisiologis ditandai dengan adanya perubahan kuantitatif, kualitatif, dan fungsional dari sistem-sistem kerja hayati seperti kontraksi otot, peredaran darah dan pernafasan, persyaratan, sekresi kelenjar dan pencernaan.

Perkembangan fisik berlangsung mengikuti prinsip-prinsip cepalocaudal (mulai dari bagian kepala menuju ekor atau kaki) dan proximodistal (mulai dari bagian tengah ke tepi atau tangan). Laju perkembangan berjalan secara berirama; pada masa bayi dan anak-anak perubahan fisik pesat, pada usia sekolah menjadi lambat, mulai pada usia remaja menjadi amat mencolok. Kemudian (pada permulaan masa remaja akhir bagi perempuan dan penghujung masa remaja akhir laki-laki) laju perkembangan menurun sangat lambat.

Salah satu perkembangan yang cukup penting pada diri manusia adalah perkembangan bahasa. Kemampuan bahasa merupakan kemampuan yang membedakan antara manusia dengan hewan. Perkembangan bahasa pada masa ana-anak sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor latihan dan motivasi (kemauan) untuk belajar dengan melalui proses conditioning dan reinforcement.

Perkembangan bahasa dan perilaku kognitif (intelektualitas) memiliki hubungan yang sangat erat. Taraf-taraf penguasaan keterampilan berbahasa dipengaruhi, bahkan bergantung dari tingkat-tingkat kematangan dalam kemampuan intelektual. Sebaliknya, bahasa meupakan sarana dan alat yang strategis bagi lanjunya perkembangan perilaku kognitif. Perkembangan perilaku kognitif menurut Piaget berkembang secara kuantitatif melalui empat tahapan. Setiap tahap memiliki karakteristiknya.

Karakteristik  Perkembangan  Anak  Dini

Sebelum kita mengulas lebih dalam tentang pembelajaran di PAUD, marilah kita mengenal lebih dalam dulu tentang siapa kah murid PAUD itu dan bagaimanakah perkembangannya, sehingga kita/guru tidak salah dalam menerapkan model-model pembelajaran yang akan dilakukan dikelas nantinya.

Bila kita berbicara tentang karakteristik perkembangan anak usia dini maka tak lupa pula kita akan berbicara tentang ciri-ciri perkembangan yang terdapat pada anak usia dini secara umum. Tahukah saudara apa yang dimaksud dengan perkembangan ?. Kapan perkembangan itu terjadi ?, Samakah perkembangan dengan perubahan ?. Marilah kita bersama-sama memahaminya sebagai berikut :

Perkembangan merupakan satu proses dalam kehidupan manusia yang berlangsung secara terus-menerus sejak masa konsepsi sampai akhir hayat. Perkembangan juga diartikan sebagai perubahan-perubahan yang dialami oleh seorang individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan baik itu menyangkut aspek fisik maupun spikis (Yusuf, 2001).  Sistematis, berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling ketergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian organisme. Progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan mendalam (meluas) baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis). Berkesinambungan, berarti perubahan terjadi pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara bertahap dan berurutan.

Lebih lanjut Woolfolk (1995) mengemukakan bahwa development oderly, adaptive changes we go through from conception to death. Sedangkan Sroufe (1996) dalam bukunya Child Development menegaskan bahwa development is the process of orderly communicational, directional, and age related behavioral reorganitation and qualitative change in a person. Ini berarti bahwa perkembangan merupakan proses yang teratur yang berkaitan dengan reorganisasi perilaku dan perubahan kualitatif dalam diri seseorang.

Untuk lebih memahami tentang perkembangan marilah kita lebih dalam mengenal juga tentang prinsip-prinsip dari perkembangan itu sendiri. Berikut ini adalah prinsip- prinsip perkembangan (Yusuf, 2001) :
Perkembangan  merupakan proses yang tidak pernah berhenti
Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi
Perkembangan mengikuti pola atau arah tertentu
Perkembangan terjadi pada tempat yang berlainan
Setiap fase perkembangan mempunyai ciri yang khas
Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan/fase  perkembangan

Fase perkembangan dapat diartikan sebagai penahapan atau pembabakan rentang perjalanan kehidupan individu yang diwarnai dengan ciri-ciri khusus atau pola-pola tingkah laku tertentu. Mengenai masalah pembabakan atau periodesasi perkembangan ini, secara garis besarnya dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu ;

Berdasarkan analisis biologis, yaitu menurut Hurlock dibagi beberapa tahapan antara lain :
tahap I : fase prenatal (sebelum lahir) sekitar 9 bulan atau 280 hari dalam kandungan.
tahap II  : fase infancy (orok) usia 10 atau 14 hari
 tahap III : babyhood (bayi) usia 2 minggu – 2 tahun
tahap IV : childhood (kanak-kanak) mulai usia 2 tahun – 11 tahun.
tahap V : adolesence/puberty mulai usia 11 – 21 tahun, dimana pada tahap ini dibagi lagi menjadi pre adolesence (11-13 tahun), early adolesence (16-17 tahun), late adolesence (18 tahun sampai masa perkembangan terakhir).

Berdasarkan analisis didaktis, yaitu dipandang dari segi pendidikan menurut  Comenius  pendidikan bagi seseorang itu berlangsung melalui 4 jenjang  yaitu :
Sekolah Ibu (scola materna) untuk anak usia 0 – 6 tahun
Sekolah Bahasa Ibu (scola vernaculan) untuk anak usia 6 – 12 tahun
Sekolah Latin (scola latina) untuk remaja usia 12 – 18 tahun
Sekolah Akademi (academica) untuk usia 18 – 24 tahun.

Pada jenjang ini harus diberikan bahan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak didik dan harus digunakan metode penyampaian nya sesuai dengan tahap perkembangan dan usia anak didik.

Berdasarkan analisis psikologis. Sebagai landasan bahwa selama masa pekembangan, pada umumnya setiap individu pasti mengalami masa keguncangan psikis berasal dari perpindahan dari satu masa ke masa yang lain dalam proses perkembangan sebanyak tiga kali, yaitu : 1) dari lahir sampai keguncangan pertama (tahun ketiga atau keempat disebut Masa kanak-kanak), 2) dari keguncangan pertama sampai kedua disebut Masa Keserasian Bersekolah, 3) masa keguncangan kedua sampai akhir masa remaja yang disebut Masa Kematangan.

Perkembangan anak usia dini (jenjang TK) yang terentang antara usia    4-6 tahun merupakan bagian dari perkembangan manusia secara keseluruhan. Perkembangan pada usia ini mencakup perkembangan fisik dan motorik, kognitif, sosial emosional, serta bahasa.

Ketika anak mencapai tahapan usia TK, terdapat ciri yang sangat berbeda dengan usia bayi. Perbedaannya terletak pada penampilan, proporsi tubuh, berat dan panjang badan, serta ketrampilan yang mereka miliki.

Dilihat dari tahapan menurut Piaget, anak usia TK berada pada perkembangan kognitif pada tahapan pra-operasional, yaitu tahapan dimana anak belum menguasai operasi mental secara logis. Periode ini ditandai dengan berkembangnya perkembangan berfikirnya menggunakan sesuatu untuk mewakili sesuatu yang lain dengan menggunakan simbol-simbol. Melalui kemampuan tersebut anak mampu berimajinasi atau berfantasi tentang berbagai hal.

Perkembangan emosi berhubungan dengan seluruh aspek perkembangan anak. Pada tahap ini emosi anak usia prasekolah lebih rinci atau terdiferensiasi, anak cenderung mengekspresikan emosi dengan bebas dan terbuka. Sikap marah sering mereka perlihatkan dan sering berebut perhatian guru.

Perkembangan sosial adalah perkembangan perilaku anak dalam menyesuaikan diri dengan aturan-aturan masyarakat dimana anak itu berada. Perkembangan sosial anak merupakan hasil belajar, bukan hanya sekedar hasil dari kematangan. Perkembangan sosial diperoleh anak melalui kesempatan belajar dan kematangan dari berbagai respons terhadap dirinya. Bagi anak prasekolah, melalui kegiatan bermain menjadikan fungsi sosial anak semakin berkembang.

Perkembangan bahasa, pada anak prasekolah biasanya telah mampu mengembangkan ketrampilan berbicara melalui percakapan yang dapat memikat orang lain. Mereka dapat menggunakan bahasa dengan berbagai cara seperti bertanya, berdialog, dan menyanyi. Minat tersebut terus berlangsung sehingga melalui praktek pembelajaran ini akan dapat menambah perbendaharaan kata.